Keseruan Mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang di acara HUT IAI Jatim yang ke-44

Keseruan Mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang di acara HUT IAI Jatim yang ke-44

Keseruan Mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang di acara HUT IAI Jatim yang ke-44

Kami segenap keluarga Teknik Arsitektur Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang mengucapkan selamat atas peringatan HUT ke-44 IAI Jatim. Memperingati HUT dari Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Timur yang ke-44 tahun, IAI Jatim mengadakan sebuah exhibition event yang diadakan di Kabupaten Ngawi yaitu, “ARCHIFARMING | architextile: “Jalin-Ikat” | HUT 44 IAI Jatim”. ARCHIFARMING, sebuah bentuk penghormatan dan apresiasi pada para petani, dengan cara memaknai kembali naungan pada aera persawahan sebagai tempat beristirahat, menjadi sesuatu yang lebih dari saat ini… (dikutip dari Instagram @iai_jawatimur).

Sebagai acara tahunan yang rutin diadakan oleh IAI Jatim, tentunya partisipasi dari mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang tidak ingin ketinggalan dalam kegiatan yang bertajuk “ARCHIFARMING” yang diadakan mulai dari tanggal 10 – 12 November 2023 tersebut, “Kegiatan HUT IAI Jatim kemarin itu kita untuk hari Senin sampai hari Kamis itu memasang sebuah gubuk dari acara ARCHIFARMING itu sendiri. Lalu hari jumat sampai hari Minggu itu  presentasi sama ada beberapa pameran dan workshop juga sih,” Ujar Nazih, sebagai salah satu perwakilan mahasiswa UIN Malang yang mengikuti event HUT IAI Jatim yang ke-44.

Potret gubuk di tapak bersama dosen dan mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang

“Keseruannya sih kemarin hari Rabu malam itu baru kami baru sampai, waktu itu naik truk. Dari situ malemnya berhubungan langsung dengan panitia bertanya-tanya tentang tapaknya gimana dan dimana gitu ya, lalu jalan-jalan ke tapaknya, terus jalan-jalan di desa nyari penginapannya itu juga lama. Kami pihak mahasiswa dan tukang-tukang baru nemu penginapan sekitar jam 12 malam, agak lama nunggu dari setengah 10 karena menunggu pihak kepala desanya mengkonfirmasi soal penginapannya,” Ujar Nazih.

“Karena desain gubuk kita bentuknya bulat itu jadinya gede banget, jadi kayak ada  challenge tersendiri buat masangnya itu. Parit di sawah itu kan gak ada 1 meter, bawanya itu sih yang susah bnaget. Sempet ada miskomunikasi juga dari kita dengan pihak panitia terkait pemasangan gubuknya, tapi untungnya bisa berjalan lancar,” Sambung Ajeng.

Proses pemasangan gubuk di tapak bersama para tukang

“Serunya lagi itu waktu pas sesi presentasi, ternyata dibantai banget pertanyannya dari pihak juri dan para mahasiswa kelompok lain gara-gara desain kita bentuknya bulet. Ditanya tentang konsep, lalu bagaimana cara pemasangannya. Padahal ekspektasi awal kita kayak gak bakal ditanya se- detail itu soalnya kelompok dari universitas lain itu tidak ditanya se-detail kita,” Ujar Ajeng, sebagai salah satu presentor saat sesi presentasi desain.

Sesi presentasi desain gubuk dari mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang

Sebagai salah satu kolaborator dalam acara HUT ke-44 IAI Jatim, para mahasiswa juga melakukan sebuah kegiatan mendesain sebuah naungan bagi para petani di sawah. “Kita itu membuat desain gubuk yang namanya sendiri itu “Lengkung Langit” tagline-nya itu ‘Wadah untuk hamparan padi di alam’, jadi kita tuh terinspirasi awal dari awan sama padi. transformasi bentuk awan ke setengah lingkaran lalu ada kayak jerami padi, lalu baru kebentuk pola kombinasi bulat-bulatnnya itu. Dari Lengkung Langit ini pola lengkung yang terinspirasi dari langit baik di malam maupun siang hari. Desain ini dibuat agar para petani bisa beristirahat dengan nyaman, namun tetap bisa memperhatikan ladang pertanian mereka. Jadi selain memikirkan estetika dari desainnya, kita juga memikirkan bagaimana antropometrinya. Harapannya gazebo ini gak cuma sebagai naungan biasa tetapi juga bisa menjadi tempat bersantai yang nyaman bagi para petani. Untuk kapasitas gubuk ini tuh bisa muat sampai 5 orang,” Ujar Ajeng.

APREB desain gubuk dari mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang

Dari kegiatan tersebut pasti banyak sekali pelajaran yang dapat diambil, selain dari pengalaman saat mengikuti acara tersebut. “Kalo dari desain sebuah naungan seperti gazebo sendiri itu kan sebuah bangunan pendukung, bisa diterapkan di desain DAI sebagai tambahan desain kita sih. Untuk DAI 4 kebetulan kita mendesain bangunan massa, bangunan massa kan mestinya terdiri dari beberapa bangunan, mungkin dengan kita nngebuat desain naungan seperti ini ngebantu juga supaya bisa jadi sebagai penghubung desain dari bangunan satu ke bangunan yang lain,” Ujar Ajeng.

“Kalau aku sendiri itu mungkin saat proses mendesain itu lebih bagaimana memikirkan kalau desainnya nanti di aplikasikan di dunia nyata. Jadinya tidak ber-mindset “Ah cuman matkul doang.” Kita harus bisa belajar sih di DAI terutama bagaimana kalau semisal desainnya bisa diterapkan di lapangan bagaimana biar gak hanya bagus tetapi juga bisa mendatangkan manfaat. Sambung Nazih.

Potret Bupati Ngawi saat mencoba gubuk dari Mahasiswa Teknik Arsitektur UIN Malang

Tentunya juga dari acara HUT IAI Jatim yang ke-44 ini pasti memiliki banyak pembelajaran yang berharga bagi kalangan mahasiswa, umum, maupun bagi para praktisi arsitek. “ Kesannya kemarin menyenangkan terus memberi banyak pembelajaran juga ke kita, apalagi bagi temen-temen yang pada turun ke lapangan pasti ngerasain ternyata se-susah itu buat masang dan lain-lain. Semoga aja gubuk yang kita buat berguna bagi masyarakat sekitar. Buat harapannya bagi IAI Jatim semoga menjadi lebih baik kedepannya, semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat sekitar lewat kegiatan berarsitektur,“ Ujar Ajeng.

“Sangat seru sih kemarin, juga memberi pengalaman yang sebelumnya belum pernah didapatkan juga. Harapannya gubuk yang kita buat itu bisa bertahan lama disana, mengingat cuaca di lokasi kemarin sangat panas dan semoga gubuk-gubuk itu bisa menjadi manfaat disana bagi para petani di sawah. Harapan untuk IAI Jatim kedepannya semoga bisa lebih baik, lebih terarah dan lebih meriah lagi dalam acara-acara yang akan diadakan kedepannya,” Sambung Nazih.